Sabtu, 16 Juni 2012

Sensual, Budaya Dunia Hiburan Merubah Norma Masyarakat


Psikologi Zone – Cantik dan seksi sudah menjadi tren bagi artis dan dunia hiburan tanah air. Bagaimana tidak, sudah banyak foto-foto panas artis di Indonesia yang justru melambungkan nama mereka di ranah hiburan.

Menurut Psikolog bidang psikologi klinis, anak dan dewasa, Dani Tri Astuti, M.Psi mengatakan bahwa foto vulgar sangat menguntungkan dari segi bisnis, namun memiliki efek kurang baik bagi masyarakat, terutama remaja.
“Foto vulgar orang terkenal menjadikan pemberitaan dimana-mana, membuat masyarakat menjadi tertarik ingin melihat.
Penayangan televisi saat ini, saya merasakan dilema. Dimana televisi bila digunakan secara tepat guna, akan banyak berdampak positif, seperti bertambahnya informasi sehingga menambah wawasan. Hanya saja saat ini, masyarakat belum mengontrol diri secara bijak.” jelasnya saat dihubungi Psikologi Zone, Jumat (31/3).
Kebutuhan dan tingginya standar hidup, menyebabkan remaja tidak ragu-ragu untuk melakukan tindakan yang melawan norma dan aturan yang ada, seperti saat ini membuat foto vulgar demi popularitas dan mendapat pekerjaan.
“Perkembangan generasi muda saat ini telah berubah. Terjadi pergeseran norma. Perubahan seperti pergeseran norma-norma yang berlaku di masyarakat, dapat diamati pada gaya hidup dan perilaku remaja saat ini.” ungkapnya.
Menurut kantor berita Sidomi (24/2), beberapa artis yang sempat heboh melalui foto panas mereka antara lain Dewi Persik, Fahrani, Aline Adita, Davima, Cynthiara Alona, Julia Perez, Jenny Cortez, Andi Soraya, Jennifer Kurniawan, baru-baru ini adalah Nikita Mirzani, dan mungkin masih banyak lagi yang belum terungkap media.
Bahkan Putri Indonesia 2006 Agni Pratistha, ikut meramaikan ajang foto seronok ini. Seharusnya sebagai mantan Putri Indonesia, ia mengenal dengan baik budaya Indonesia.
Bukan hanya artis yang menjadi sorotan, namun lembaga penyiaran juga turut terkena sangsi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Menurut Komisioner KPI, sudah ada beberapa lembaga penyiaran ditegur karna melanggar kaidah penyiaran.
“Saat ini ada sejumlah lembaga penyiaran yang ditegur karena menampilkan artis yang mengumbar seksualitas baik dari gaya maupun lirik lagu.” kata Azimah Subagijo, Komisioner KPI dikutip kapanlagi, Jumat (09/03).
Ia menjelaskan bahwa fokus KPI bukan pada artisnya, namun eksploitasi tayangan vulgar dan berbau seksualitas oleh lembaga penyiaran. Apalagi bila jam tayang di siang hari, tentu ini melanggar aturan dalam kaidah penyiaran di Indonesia.
Beberapa contoh yang telah ditegur adalah acara Kakek Kakek Narsis (KKN) TransTV akhir November lalu dan di Facebookers yang tayang di ANTV pertengahan Januari 2012, keduanya menampilkan artis Nikita Mirzani. Ada juga acara Klik! yang menampilkan lagu berjudul Hamil Duluan dari Tuti Wibowo. (mba)