Selasa, 26 Juni 2012

Wanita Lebih Beresiko Kecanduan Facebook


Psikologi Zone – Hasil sebuah penelitian baru mengatakan bahwa wanita memiliki potensi lebih besar dari pada pria mengalami kecanduan pada jejaring sosial. Studi tersebut dipublikan dalam Psychological Reports Journal.

Penelitian ini dil
akukan oleh Cecilie Schou Andreassen, Torbjorn Torsheim, Geir Scott Brunborg, dan Stale Pallesen dari Department of Psychosocial Science University of Bergen, Norway.
Para psikolog yang tergabung dalam penelitian ini melibatkan 423 pelajar. Para peneliti akan mengamati tanda-tanda perilaku adaptif saat mereka menggunakan Facebook. Para peneliti menggunakan sebuah alat ukur yang disebut “Bergen Facebook Addiction Scale”.
Alat ukur tersebut dapat mengetahui bagaimana skor adiktif partisipan berdasarkan tingkat penggunaan Facebook. Nilai skala diukur mulai dari skala satu hingga skala lima. Selain menggunakan alat ukur, para siswa juga diminta memberikan komentar terkait dengan dorongan perasaan mereka untuk menggunakan Facebook. Termasuk saat kegagalan mereka untuk mengakses facebook dan pembatasan pengunaan jejaring sosial tersebut.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung, beberapa peserta menunjukkan tanda-tanda mengalami bentuk kecanduan Facebook. Bentuk adiktif tersebut sama dengan apa yang dialami seseorang yang mengalami kecanduan obat-ob
atan, alkohol, dan zat kimia lainnya.
Menurut para peneliti, siswa yang berusia lebih muda memiliki potensi lebih besar mengalami kecanduan jejaring sosial seperti Facebook dibandingkan dengan pelajar yang usianya lebih tua. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, wanita memiliki resiko lebih besar dibanding pria.
Para peneliti juga menambahkan, seseorang yang mengalami kecemasan atau ketidaknyamanan sosial lebih berpotensi menjadi pengguna setia situs jejaring sosial seperti facebook. Kondisi semacam ini bisa terjadi lantaran mereka merasa diberikan kemudahan untuk menyalurkan perasaan menggunakan teknologi dibandingkan saat berkomunikasi langsung. (kmp/mba)

Saat Frustasi Orang Juga Tersenyum


Psikologi Zone – Sebuah penelitian baru menemukan bahwa saat orang frustasi, mereka biasa tersenyum. Apakah Anda termasuk salah satu dari mereka? Ihsan Hoque, seorang peneliti dari Massachussets Institute of Technology, merancang sebuah program komputer yang dapat mengungkapkan perbedaan antara senyum kesenangan atau senyum dari bentuk frustasi.

Program tersebut dapat mengidentifikasi emosi penggunanya dan akan memberikan respon. Hasil penemuan ini diharapkan mampu membantu banyak tenaga profesional dalam memahami ekspresi orang autistik.
Penelitian ini diujicobakan oleh peneliti MIT Media Lab, para peserta diminta untuk mengeluarkan ekspresi kegembiraan atau frustasi, webcam kemudian akan merekam ekspresi mereka.
Pertama, para peserta diminta untuk mengikuti tes online yang dirancang untuk membuat mereka mengalami frustasi dan menonton video lucu untuk menciptakan respon kegembiraan.
Saat peserta diharuskan untuk pura-pura mengalami frustasi, 9 dari 10 peserta tidak tersenyum. Hal yang berbeda saat mereka benar-benar mengalami frustasi, sebanyak 90 persen dari mereka justru tersenyum.
“Penelitian ini mungkin menjadi awal pengetahuan untuk mengetahui hubungan senyuman dalam ekspresi emosi negatif. Ini menunjukkan pada kita bahwa tidak semua senyum bersifat positif,” papar Psikolog Prof Jeffrey Cohn, dari University of Pittsburgh, salah satu peneliti dalam studi tersebut, dikutip The Telegraph (28/5). (tgj/mba)